BATASTIMOR.COM - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Katolik FIDES Quaerens Intellectum (FQI) Kefamenanu, Pater Jose Nitsae, OFM. Conv akhirnya angkat bicara terkait kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dalam menerapkan masuk sekolah jam 5 pagi.
Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung program Gubernur NTT itu karena ada nilai positifnya.
"Ketika Gubernur NTT lewat Dinas Pendidikan mengeluarkan program ini, sebenarnya untuk kita sangat mendukung karena untuk kita bukan sesuatu yang baru tetapi sudah menjadi habitus dan anak-anak sudah terbiasa," terangnya.
Baca Juga: Mantap! 7 Kabupaten/Kota di NTT Ini Masuk Daftar Daerah Terpintar Menurut IPM, Adakah Daerahmu?
Disampaikannya, jika siswa melatih diri untuk bangun pada jam tersebut maka akan terbiasa dan terbawa bangun pagi saat berada di jenjang perguruan tinggi atau berada ditengah masyarakat.
Pastor asal Noemuti itu menegaskan bahwa semua orang tua tentu menginginkan agar anaknya selalu bangun sedu dan melakukan aktivitas di pagi hari.
"Saya pikir ini sesuatu yang positif. Mungkin karena hal baru makanya tanggapan atau respon orang itu berbeda-beda soal waktu dan itu wajar tetapi dengan pengelaman kita alami dengan kita di asrama, itu sangat positif," jelasnya.
Baca Juga: Buntut Kebijakan Pemerintah Terkait Penghapusan Tenaga Honorer, Satpol PP Ancam Demo
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menjalankan itu sudah sejak lama mulai sekolah tersebut didirikan pada tahun 2006.
"Sejak sekolah kami didirikan pada tahun 2006, kami sudah mulai lakukan itu dengan aktivitas sekolah jam 5 pagi," ungkapnya saat ditemui media, Kamis, (16/03/2023).
Ia menuturkan, walau siswa diwajibkan berasrama namun kedisiplinan yang mereka jalankan di SMAK FQI sudah menjadi hal utama dan tidak ada alasan lain karena dituntut untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Baca Juga: Tepis Isu Rekayasa yang Beredar di Media, Adi Mesakh Pastikan Diri jadi Korban Pemerasan Alfred Baun
"Siswa kita sudah dibiasakan beraktivitas mulai jam 4 pagi saat bangun tidur lalu dilanjutkan dengan ibadah pada jam 5. Setelah itu kembali ke asrama untuk makan pagi dan tepat pukul 6.45 wita para siswa sudah melakukan apel pagi selama 15 menit sehingga tepat jam 7 sudah dimulai proses KBM," tambahnya.
Pastor Paroki Sasi itu mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan kasus yang berkaitan dengan bangun pagi berdampak terhadap psikis anak tetapi justru banyak anak yang memiliki prestasi bagus.
Artikel Terkait
Bantuan Rumah Terima Kunci di Desa Haekto TTU Diduga Bermasalah, Bangun Fisik Belum Capai 100 Persen
KM3N Kefamenanu Nilai Polsek Noemuti Lamban Sikapi Kasus Penganiayaan di Desa Oenak TTU
Pengusaha Ternama Diduga Jadi Bekingan Alfred Baun dkk, Lakmas NTT Desak Kejari TTU Tegak Lurus
BPD Kuanek TTU Sesalkan Tindakan Penjabat Desa Milikhior Nino
Bantah Tak Pernah Sebut OTT Ketua Araksi NTT Rekayasa Kejari TTU, Ini Sikap Tegas Adi Meshak