Wow! Calon Pengantin Baru di NTT Wajib Tahu, Ini Kebijakan Terbaru BKKBN

- Selasa, 21 Maret 2023 | 15:18 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.  (Net)
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. (Net)


BATASTIMOR.COM - Pengantin baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat perhatian serius dari Pemerintah.

Hal tersebut dilakukan guna menghindari atau atau menekan peningkatan angka stunting.

Program pencegahan stunting yang dicanangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat bekerja sama dengan TNI AU dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.

Baca Juga: Perkara Bank NTT Terus Bergulir, Pihak Bank NTT Klarifikasi Masalah Kredit Rp50 Miliar

Pencanangan program tersebut dilakukan di Aula El Tari Kupang, Senin (20/3/2023).

BKKBN Pusat Dr dr Hasto Wardoyo mengatakan, Pemerintah Daerah perlu mewajibkan calon pengantin baru untuk discreening.

"Pengantin wajib discreening agar mencegah anak yang lahir stunting," ungkapnya dilansir dari Viktorynews.id.

Ia menjelaskan bahwa dalam setahun, angka kelahiran mencapai 130 ribu.

Baca Juga: Incumbent Desa Fatumuti TTU Paulus Tnome Kembali Mendaftarkan Diri Sebagai Cakades

"Kalau skenario bayi yang lahir 130 ribu dan yang stunting 20 persen maka anak stunting 26 ribu dan ini yang harus dicegah agar tidak lahir bayi stunting," pungkas Hasto.

Hasto mengajak para Bupati/Wali Kota di NTT untuk sama-sama berhitung.

"Sama-sama menghitung agar tau siapa yang hamil dan siapa yang mau hamil agar dilakukan treatment secara Kolaboratif anatara pemerintah, BKKBN dan TNI," tambahnya.

Baca Juga: Laporkan Temuan Dugaan Korupsi DD, Sejumlah Warga Desa Kaubele Datangi Tipikor Polres TTU

Menurutnya, pasangan yang akan menikah dalam setahun mencapai 50-60 ribu orang dan hal tersebut tentu 40 ribu orang ibu akan hamil.

"Karena yang hamil pada tingkat pertama sebanyak 40 ribu orang maka anak stunting itu bisa 8.000 orang anak," ujarnya.

Halaman:

Editor: Jhovan Faot

Sumber: Viktorynews

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X