BATASTIMOR.COM - Perubahan pola masyarakat dalam bertransaksi dan menikmati layanan perbankan menjadi salah satu hal yang tak terpisahkan dari transformasi digital.
Kendati demikian, tak dapat dimungkiri belum semua segmen tersentuh atau melek akan literasi digital.
Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI senantiasa menyediakan cara agar seluruh segmen nasabah bisa mendapatkan akses layanan perbankan.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Diterjang Angin Puting Beliung Satu Rumah Warga Dusun Boe,Belu Rusak
Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa perseroan terus berupaya membawa efisiensi dalam operasional BRI dengan strategi digitalisasi.
BRI saat ini menerapkan konsep hybrid bank, memastikan masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.
"Dan ternyata kita punya riset, kita punya survei, bahwa masyarakat micro finance di Indonesia itu, pertama mereka sudah paham dengan alat-alat digital, dengan gadgetnya, tapi mereka kurang paham dengan produk keuangan digital," ujarnya.
Oleh karena itu, kemampuan BRI untuk menyediakan layanan melalui digital dikombinasikan dari digital dan manual yang disebut hybrid.
Artikel Terkait
Bukti BRI Makin Tangguh: Kredit Mikro Tumbuh 11,41% hingga Cetak Laba Rp29,56 Triliun
Soal Wacana Hapus Kredit Macet UMKM, Bos BRI: 'Tidak Berpengaruh Sama Sekali, Mending Cari Nasabah Baru'
Bermodalkan KTP Pinjol di Pinang BRI Hingga Rp 25 Juta, Hanya Butuh 5 Menit Cair Angsuran Ringan
Hari Pertama Ajang ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF), Dirut BRI Sunarso Jadi Pembicara dengan Topik ini
Isu AIPF 2023: Tantangan di Tengah Potensi Ekonomi ASEAN, Dirut BRI Ungkap Inovasi Pemberdayaan UMKM