Wakil Bupati Malaka Sambangi Masyarakat di Pasar Besikama, Ini Tujuannya

BATASTIMOR.COM - Ditengah-tengah kesibukan, Louise Lucky Taolin,S.Sos sebagai orang nomor dua di kabupaten Malaka selalu punya waktu mengunjungi warganya di Pasar Loloron Kecamatan Malaka Barat.

Dalam kesederhanaan, Kim Taolin sapaan akrab Louise Lucky Taolin, sumringah menyapa masyarakat masyarakat Malaka Barat di pasar Lorloron.

Sebagai pemimpin di di Kabupaten Malaka daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, Kim Taolin tak hanya duduk di Kantor melainkan menghabiskan waktu dengan masyarakat demi serap setiap aspirasi rakyatnya.

Baca Juga: Selain Periksa Oknum Wartawan FN Dalam Kasus Ketua Araksi, Alfred Baun Dikenakan Pasal 23 UU Tipikor

Terpantau Kim Taolin duduk bersila kaki dengan pakaian kantor beralaskan sendal jepit. Badannya membungkuk. Ia menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam dengan masyarakat saat itu.

Kim Toalin sosok politisi PKB itu borong jualan masyarakat usai dialog beberapa jam saat kunjungan tersebut

"Saat menghampiri beberapa penjual di pasar Lorloron, Wabup Kim Taolin, tegur sapa dan berdiskusi dengan masyarakat soal aktivitas sehari - hari di pasar. Saya sebagai anak wajib kunjung mama dan bapak," kata Kim Taolin, Jumat ( 10/3/2023)

Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Maret 2023 Sudah Cair? Cek Daftar Nama Penerima Melalui Link Berikut
Sambil berjalan, Kim Taolin mengatakan, sebagai politisi dan juga pemimpin di Malaka harus tahu dan memahami kondisi rakyatnya. Kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi bersama masyarakat.

Sementara itu, secara spontan salah satu tokoh pemuda di pasar harian Besikama mengaku bangga dengan sosok politisi muda seperti Kim Toalin.

Wakil Bupati Malaka,Kim Taolin saat bersama Masyarakat

"Kami sebagai penjual ikan di pasar harian Besikama merasa bangga dan terimakasih untuk bapak Wakil Bupati bersama ibu Wakil yang sudah mengunjungi kami sebagai pedangang di pasar," kata Degas Bria

Dikatakan, dengan kunjungan ini, bukti nyata bahwa pemimpin itu ada karena rakyat. Sehingga kunjungan bagi Degas, bagian dari membangun kedekatan emosional antara pemimpin dan rakyatnya.